Friends

Visitors

Blogger news

Labels

Blogroll

Sofyan Iyan fazilalfarisyi@yahoo.co.id bahagiacell@rocketmail.com apalambat@yahoo.com andi.mala61@yahoo.co.id

Categories

Blogger templates

Blogger news

Blogger Themes

Powered By Blogger
dilindungi oleh undang-undang. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

following

RSS

MAKALAH BAHASA ARAB


PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TULISAN ARAB
A. Muqaddimah
Belajar Bahasa Arab (asing) berbeda dengan belajar bahasa ibu, oleh karena itu prinsip dasar pengajarannya harus berbeda, baik menyangkut metode (model pengajaran), materi maupun proses pelaksanaan pengajarannya. Bidang keterampilan pada penguasaan Bahasa Arab meliputi kemampuan menyimak (listening competence/mahaarah al – Istima’), kemampuan berbicara (speaking competence/mahaarah al-takallum), kemampuan membaca (reading competence/mahaarah al-qira’ah), dan kemampuan menulis (writing competence/mahaarah al – Kitaabah).
Setiap anak manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk menguasai setiap bahasa, walaupun dalam kadar dan dorongan yang berbeda. Adapun diantara perbedaan-perbedaan tersebut adalah tujuan-tujuan pengajaran yang ingin dicapai, kemampuan dasar yang dimiliki, motivasi yang ada di dalam diri dan minat serta ketekunannya.

1.Tujuan Pengajaran Belajar bahasa ibu (bahasa bawaan -edt) merupakan tujuan yang hidup, yaitu sebagai alat komunikasi untuk mencapai sesuatu yang diinginkan dalam hidupnya, oleh karena itu motivasi untuk belajarnya sangat tinggi. Sementara itu belajar bahasa asing, seperti bahasa Arab (bagi non Arab), pada umunya mempunyai tujuan sebagai alat komunikasi dan ilmu pengetahuan (kebudayaan). Namun bahasa asing tidak dijadikan sebagai bahasa hidup sehari-hari, oleh karena itu motivasi belajar Bahasa Arab lebih rendah daripada bahasa ibu. Padahal besar kecilnya motivasi belajar Bahasa Arab mempengaruhi hasil yang akan dicapai.
2.Kemampuan dasar yang dimiliki Ketika anak kecil belajar bahasa ibu, otaknya masih bersih dan belum mendapat pengaruh bahasa-bahasa lain, oleh karena itu ia cenderung dapat berhasil dengan cepat. Sementara ketika mempelajari Bahasa Arab, ia telah lebih dahulu menguasai bahasa ibunya, baik lisan, tulis, maupun bahasa berpikirnya. Oleh karena itu mempelajari bahasa Arab tentu lebih sulit dan berat, karena ia harus menyesuaikan sistem bahasa ibu kedalam sistem bahasa Arab, baik sistem bunyi, struktur kata, struktur kalimat maupun sistem bahasa berpikirnya1.
B.Prinsip-prinsip pengajaran Bahasa Arab (asing)
Ada lima prinsip dasar dalam pengajaran bahasa Arab asing, yaitu prinsip prioritas dalam proses penyajian, prinsip koreksitas dan umpan balik, prinsip bertahap, prinsip penghayatan, serta korelasi dan isi;
1.Prinsip prioritas
Dalam pembelajaran Bahasa Arab, ada prinsip-prinsip prioritas dalam penyampaian materi pengajaran, yaitu; pertama, mengajarkan, mendengarkan, dan bercakap sebelum menulis. Kedua, mengakarkan kalimat sebelum mengajarkan kata. Ketiga, menggunakan kata-kata yang lebih akrab dengan kehidupan sehari-hari sebelum mengajarkan bahasa sesuai dengan penutur Bahasa Arab.
1)Mendengar dan berbicara terlebih dahulu daripada menulis. Prinsip ini berangkat dari asumsi bahwa pengajaran bahasa yang baik adalah pengajaran yang sesuai dengan perkembangan bahasa yang alami pada manusia2, yaitu setiap anak akan mengawali perkembangan bahasanya dari mendengar dan memperhatikan kemudian menirukan. Hal itu menunjukkan bahwa kemampuan mendengar/menyimak harus lebih dulu dibina, kemudian kemampuan menirukan ucapan, lalu aspek lainnya seperti membaca dan menulis. Ada beberapa teknik melatih pendengaran/telinga,yaitu:
i.Guru bahasa asing (Arab) hendaknya mengucapkan kata-kata yang beragam, baik dalam bentuk huruf maupun dalam kata. Sementara peserta didik menirukannya di dalam hati secara kolektif.
ii.Guru bahasa asing kemudian melanjutkan materinya tentang bunyi huruf yang hampir sama sifatnya. Misalnya: ه – ح, ء – ع س– ش, ز – ذ , dan seterusnya3.
iii.Selanjutnya materi diteruskan dengan tata bunyi yang tidak terdapat di dalam bahasa ibu (dalam hal ini bahasa indonesia, -edt) peserta didik, seperti: خ, ذ, ث, ص, ض dan
seterusnya. Adapun dalam pengajaran pengucapan dan peniruan dapat menempuh langkah-langkah berikut4.
i.Peserta didik dilatih untuk melafalkan huruf-huruf tunggal yang paling mudah dan tidak asing, kemudian dilatih dengan huruf-huruf dengan tanda panjang dan kemudian dilatih dengan lebih cepat dan seterusnya dilatih dengan melafalkan kata-kata dan kalimat dengan cepat. Misalnya : بى, ب, با, بو dan seterusnya.
ii.Mendorong peserta didik ketika proses pengajaran menyimak dan melafalkan huruf atau kata-kata untuk menirukan intonasi, cara berhenti, maupun panjang pendeknya.
2)Mengajarkan kalimat sebelum mengajarkan bahasa
Dalam mengajarkan struktur kalimat, sebaiknya mendahulukan mengajarkan struktur kalimat/nahwu, baru kemudian masalah struktur kata/sharaf. Dalam mengajarkan kalimat/jumlah sebaiknya seorang guru memberikan hafalan teks/bacaan yang mengandung kalimat sederhana dan susunannya benar.
Oleh karena itu, sebaiknya seorang guru bahasa Arab dapat memilih kalimat yang isinya mudah dimengerti oleh peserta didik dan mengandung kalimat inti saja, bukan kalimat yang panjang (jika kalimatnya panjang hendaknya di penggal – penggal). Contoh: اشتريت سيارة صغيرة بيضاء مستعملة مصنوعة في اليا بان Kemudian dipenggal – penggal menjadi : اشتريت سيارة اشتريت سيارة صغيرة اشتريت سيارة صغيرة بيضاء Dan seterusnya..
2.Prinsip korektisitas (الدقة) Prinsip ini diterapkan ketika sedang mengajarkan materi الأصوات (fonetik), التراكب (sintaksis), dan المعانى (semiotic). Maksud dari prinsip ini adalah seorang guru bahasa Arab hendaknya jangan hanya bisa menyalahkan pada peserta didik, tetapi ia juga harus mampu melakukan pembetulan dan membiasakan pada peserta didik untuk kritis pada hal-hal berikut: Pertama, korektisitas dalam pengajaran (fonetik). Kedua, korektisitas dalam pengajaran (sintaksis). Ketiga, korektisitas dalam pengajaran (semiotic). a.Korektisitas dalam pengajaran fonetik Pengajaran aspek keterampilan ini melalui latihan pendengaran dan ucapan. Jika peserta didik masih sering melafalkan bahasa ibu, maka guru harus menekankan latihan melafalkan dan menyimak bunyi huruf Arab yang sebenarnya secara terus-menerus dan fokus pada kesalahan peserta didik5. b.Korektisitas dalam pengajaran sintaksis Perlu diketahui bahwa struktur kalimat dalam bahasa satu dengan yang lainnya pada umumnya terdapat banyak perbedaan. Korektisitas ditekankan pada pengaruh struktur bahasa ibu terhadap Bahasa Arab. Misalnya, dalam bahasa Indonesia kalimat akan selalu diawali dengan kata benda (subyek), tetapi dalam bahasa Arab kalimat bisa diawali dengan kata kerja ( فعل ). c.Korektisitas dalam pengajaran semiotik Dalam bahasa Indonesia pada umumnya setiap kata dasar mempunyai satu makna ketika sudah dimasukan dalam satu kalimat. Tetapi, dalam bahasa Arab, hampir semua kata mempunyai arti lebih dari satu, yang lebih dikenal dengan istilah mustarak (satu kata banyak arti) dan mutaradif (berbeda kata sama arti). Oleh karena itu, guru bahasa Arab harus menaruh perhatian yang besar terhadap masalah tersebut. Ia harus mampu memberikan solusi yang tepat dalam mengajarkan makna dari sebuah ungkapan karena kejelasan petunjuk.
3.Prinsip Berjenjang ( التدرج) Jika dilihat dari sifatnya, ada 3 kategori prinsip berjenjang, yaitu: pertama, pergeseran dari yang konkrit ke yang abstrak, dari yang global ke yang detail, dari yang sudah diketahui ke yang belum diketahui. Kedua, ada kesinambungan antara apa yang telah diberikan sebelumnya dengan apa yang akan ia ajarkan selanjutnya. Ketiga, ada peningkatan bobot pengajaran terdahulu dengan yang selanjutnya, baik jumlah jam maupun materinya.
a.Jenjang Pengajaran mufrodat Pengajaran kosa kata hendaknya mempertimbangkan dari aspek penggunaannya bagi peserta didik, yaitu diawali dengan memberikan materi kosa kata yang banyak digunakan dalam keseharian dan berupa kata dasar. Selanjutnya memberikan materi kata sambung. Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat menyusun kalimat sempurna sehingga terus bertambah dan berkembang kemampuannya.
b.Jenjang Pengajaran Qowaid (Morfem) Dalam pengajaran Qowaid, baik Qowaid Nahwu maupun Qowaid Sharaf juga harus mempertimbangkan kegunaannya dalam percakapan/keseharian. Dalam pengajaran Qawaid Nahwu misalnya, harus diawali dengan materi tentang kalimat sempurna (Jumlah Mufiidah), namun rincian materi penyajian harus dengan cara mengajarkan tentang isim, fi’il, dan huruf.
c.Tahapan pengajaran makna ( دلالة المعانى) Dalam mengajarkan makna kalimat atau kata-kata, seorang guru bahasa Arab hendaknya memulainya dengan memilih kata-kata/kalimat yang paling banyak digunakan/ditemui dalam keseharian meraka. Selanjutnya makna kalimat lugas sebelum makna kalimat yang mengandung arti idiomatic. Dilihat dari teknik materi pengajaran bahasa Arab, tahapan-tahapannya dapat dibedakan sebagai berikut: pertama, pelatihan melalui pendengaran sebelum melalui penglihatan. Kedua, pelatihan lisan/pelafalan sebelum membaca. Ketiga, penugasan kolektif sebelum individu. Langkah-langkah aplikasi ( الصلابة والمتا نة) Ada delapan langkah yang diperlukan agar teknik diatas berhasil dan dapat terlaksana, yaitu:
1.Memberikan contoh-contoh sebelum memberikan kaidah gramatika, karena contoh yang baik akan menjelaskan gramatika secara mendalam daripada gramatika saja.
2.Jangan memberikan contoh hanya satu kalimat saja, tetapi harus terdiri dari beberapa contoh dengan perbedaan dan persamaan teks untuk dijadikan analisa perbandingan bagi peserta didik.
3.Mulailah contoh-contoh dengan sesuatu yang ada di dalam ruangan kelas/media yang telah ada dan memungkinkan menggunakannya.
4.Mulailah contoh-contoh tersebut dengan menggunakan kata kerja yang bisa secara langsung dengan menggunakan gerakan anggota tubuh.
5.Ketika mengajarkan kata sifat hendaknya menyebutkan kata-kata yang paling banyak digunakan dan lengkap dengan pasangannya. Misalnya hitam-putih, bundar-persegi.
6.Ketika mengajarkan huruf jar dan maknanya, sebaiknya dipilih huruf jar yang paling banyak digunakan dan dimasukkan langsung ke dalam kalimat yang paling sederhana. Contoh Jumlah ismiyyah: الكتاب في الصندوق, Contoh jumlah fi’iliyah : خرج الطاب من الفصل
7.Hendaknya tidak memberikan contoh-contoh yang membuat peserta didik harus meraba-raba karena tidak sesuai dengan kondisi pikiran mereka.
8.Peserta didik diberikan motivasi yang cukup untuk berekspresi melalui tulisan, lisan bahkan mungkin ekspresi wajah, agar meraka merasa terlibat langsung dengan proses pengajaran yang berlangsung.
C.Metode Pengajaran Bahasa Arab
Ibnu khaldun berkata, “Sesungguhnya pengajaran itu merupakan profesi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kecermatan karena ia sama halnya dengan pelatihan kecakapan yang memerlukan kiat, strategi dan ketelatenan, sehingga menjadi cakap dan professional.” Penerapan metode pengajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien sebagai media pengantar materi pengajaran bila penerapannya tanpa didasari dengan pengetahuan yang memadai tentang metode itu. Sehingga metode bisa saja akan menjadi penghambat jalannya proses pengajaran, bukan komponen yang menunjang pencapaian tujuan, jika tidak tepat aplikasinya. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami dengan baik dan benar tentang karakteristik suatu metode. Secara sederhana, metode pengajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode tradisional/klasikal dan kedua, metode modern. Metode pengajaran bahasa Arab tradisional adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (Qowaid nahwu), morfem/morfologi (Qowaid as-sharf) ataupun sastra (adab). Metode yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan tersebut adalah Metode qowaid dan tarjamah. Metode tersebut mampu bertahan beberapa abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren salafiah masih menerapkan metode tersebut. Hal ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Pertama, tujuan pengajaran bahasa arab tampaknya pada aspek budaya/ilmu, terutama nahwu dan ilmu sharaf. Kedua kemampuan ilmu nahwu dianggap sebagai syarat mutlak sebagai alat untuk memahami teks/kata bahasa Arab klasik yang tidak memakai harakat, dan tanda baca lainnya. Ketiga, bidang tersebut merupakan tradisi turun temurun, sehingga kemampuan di bidang itu memberikan “rasa percaya diri (gengsi) tersendiri di kalangan mereka”. Metode pengajaran bahasa Arab modern adalah metode pengajaran yang berorientasi pada tujuan bahasa sebagai alat. Artinya, bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi dalam kehidupan modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan mampu memahami ucapan/ungkapan dalam bahasa Arab. Metode yang lazim digunakan dalam pengajarannya adalah metode langsung (tariiqah al – mubasysyarah). Munculnya metode ini didasari pada asumsi bahwa bahasa adalah sesuatu yang hidup, oleh karena itu harus dikomunikasikan dan dilatih terus sebagaimana anak kecil belajar bahasa. Penjelasan:
1.Metode Qowa’id dan tarjamah (Tariiqatul al Qowaid Wa Tarjamah)
Penerapan metode ini lebih cocok jika tujuan pengajaran bahasa Arab adalah sebagai kebudayaan, yaitu untuk mengetahui nilai sastra yang tinggi dan untuk memiliki kemampuan kognitif yang terlatih dalam menghafal teks-teks serta memahami apa yang terkandung di dalam tulisan-tulisan atau buku-buku teks, terutama buku Arab klasik11. Ciri metode ini adalah:
a.Peserta didik diajarkan membaca secara detail dan mendalam tentang teks-teks atau naskah pemikiran yang ditulis oleh para tokoh dan pakar dalam berbagai bidang ilmu pada masa lalu baik berupa sya’ir, naskah (prosa), kata mutiara (alhikam), maupun kiasan-kiasan (amtsal).
b.Penghayatan yang mendalam dan rinci terhadap bacaan sehingga peserta didik memiliki perasaan koneksitas terhadap nilai sastra yang terkandung di dalam bacaan. (bahasa Arab – bahasa ibu).
c.Menitikberatkan perhatian pada kaidah gramatika (Qowa’id Nahwu/Sharaf) untuk menghafal dan memahami isi bacaan.
d.Memberikan perhatian besar terhadap kata-kata kunci dalam menerjemah, seperti bentuk kata kiasan, sinonim, dan meminta peserta didik menganalisis dengan kaidah gramatikal yang sudah diajarkannya (mampu menerjemah bahasa ibu ke dalam Bahasa Arab)
e.Peserta tidak diajarkan menulis karangan dengan gaya bahasa yang serupa / mirip, dengan gaya bahasa yang dipakai para pakar seperti pada bacaan yang telah dipelajarinya, terutama mengenai penggunaan model gaya bahasa, al – itnab at Tasbi’ al Istiarah yang merupakan tren / gaya bahasa masa klasik. Aplikasi Metode Qowa’id dan tarjamah dalam proses pembelajaran;
a.Guru mulai mendengarkan sederetan kalimat yang panjang yang telah dibebankan kepada peserta didik untuk menghafalkan pada kesempatan sebelumnya dan telah dijelaskan juga tentang makna dari kalimat-kalimat itu.
b.Guru memberikan kosa kata baru dan menjelaskan maknanya ke dalam bahasa local/bahasa ibu sebagai persiapan materi pengajaran baru.
c.Selanjutnya guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca buku bacaan dengan suara yang kuat (Qiroah jahriah) terutama menyangkut hal-hal yang biasanya peserta didik mengalami kesalahan dan kesulitan dan tugas guru kemudian adalah membenarkan.
d.Kegiatan membaca teks ini diteruskan hingga sekuruh peserta didik mendapat giliran. e.Setelah itu siswa yang dianggap paling bisa untuk menterjemahkan, kemudian selanjutnya diarahkan pada pemahaman struktur gramatikanya12.
2.Metode langsung (al Thariiqatu al Mubaasyarah)
Penekanan pada metode ini adalah pada latihan percakapan terus-menerus antara guru dan peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab tanpa sedikitpun menggunakan bahasa ibu, baik dalam menjelaskan makna kosa kata maupun menerjemah, (dalam hal ini dibutuhkan sebuah media). Perlu menjadi bahan revisi disini adalah bahwa dalam metode langsung, bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam pengajaran dengan menekankan pada aspek penuturan yang benar ( al – Nutqu al – Shahiih), oleh karena itu dalam aplikasinya, metode ini memerlukan hal-hal berikut;
a.Materi pengajaran pada tahap awal berupa latihan oral (syafawiyah)
b.Materi dilanjutkan dengan latihan menuturkan kata-kata sederhana, baik kata benda ( isim) atau kata kerja ( fi’il) yang sering didengar oleh peserta didik.
c.Materi dilanjutkan dengan latihan penuturan kalimat sederhana dengan menggunakan kalimat yang merupakan aktifitas peserta didik sehari-hari.
d.Peserta didik diberikan kesempatan untuk berlatih dengan cara Tanya jawab dengan guru/sesamanya.
e.Materi Qiro’ah harus disertai diskusi dengan bahasa Arab, baik dalam menjelaskan makna yang terkandung di dalam bahan bacaan ataupun jabatan setiap kata dalam kalimat.
f.Materi gramatika diajarkan di sela-sela pengajaran,namun tidak secara mendetail.
g.Materi menulis diajarkan dengan latihan menulis kalimat sederhana yang telah dikenal/diajarkan pada peserta didik.
h.Selama proses pengajaran hendaknya dibantu dengan alat peraga/media yang memadai. Penutup Sebagai penutup, bahwa alur makalah ini lebih menekankan tentang pentingnya: Seorang guru (pendidik) sebaiknya memahami prinsip – prinsip dasar pengajaran bahasa Arab diatas sebagai bahasa asing dengan menggunakan metode yang memudahkan peserta didik dan tidak banyak memaksakan peserta didik ke arah kemandegan berbahasa. Adapun bagi bagi seorang siswa, bahwasanya belajar bahasa apapun, semuanya membutuhkan proses, banyak latihan dan banyak mencoba.
Daftar Pustaka
1.Abdurrahman al – Qadir Ahmad, Thuruqu Ta’alim al – Lughah al – ‘Arabiyah, Maktabah al – Nahdah, al – Mishriyah, Kaira ; 1979.
2.Ahmad al – Sya’alabi, Tarikh al – Tarbiyah al – Islamiyah, Cet. 11, Kaira: tnp., 1961.
3.Ahmad Syalaby, Ta’lim al – Lughah al ‘Arabiyah lighairi al – ‘Arab, Maktabah al – Nahdhah al – Mishriyah, Kairo ; 1983.
4.Anis Farihah, Nazhriyaat Hal Lughah, dar al – Kitab al – Ubnany, Beirut, dar al – Kitab al – Ubnany, 1973.
5.Ibrahim Muhammad ‘Atha, Thuruqu Tadris al – Lughah al – ‘Arabiyah Wa al – Tarbiyah al – Diniyah, Maktabah al – Nahdhah al – Mishriyah, Kairo 1996 M / 1416 H.
6.Jassem Ali Jassem, Thuruqu Ta’lim al – Lughah al – ‘arabiyah Li al – Ajanib, (Kuala Lumpur : A.S Noorden, 1996).
7.Kamal Ibrahim Badri dan Mahmud Nuruddin, Nadzkarah Asas al – Ta’lim al – Lughah al – ajnubiyah, LIPIA, Jakarta, 1406 H
8.Muhammad Jawwad Ridla, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam (perspektif sosiologi-filosofis). P.T Tiara Wacana, Yogyakarta: 2002.
9.Munir, Nizhamu Ta’lim al – Lughah al – ‘Arabiyah fi al – Ma’had al – Islamiyah, Darul Huda, Skripsi, 1996.
10.Munir M.Ag., Pengajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Asing, yang terkumpul dalam buku yang berjudul Rekonstruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam. Global Pustaka Utama, Yogyakarta: 2005.
11.Munir, M.Ag., dkk, Rekonstruksi dan Modernisasi Pendidikan Islam, Global Pustaka Utama, Yogyakarta, 2005,


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makalah hadist

Hadis Dua Pusaka Nabi saw

Hadis Dua Pusaka Nabi saw.

Hadis Dua Pusaka Nabi saw. Menurut Riwayat Ahmad bin Hanbal
Kajian Tematik Dengan Pendekatan Kritik Sanad dan Matan


I. PENDAHULUAN
Sudah merupakan kebenaran yang niscaya, bahwa hadis adalah sebuah perantara untuk mencapai petunjuk Allah bagi umat manusia. Tujuan Allah mengutus Nabi-Nya tidak hanya sekedar untuk menyampaikan wahyu  kepada manusia sebagai mahkluk yang tidak mungkin dari dirinya sendiri menemukan jati diri dan jalan yang benar tanpa bantuan Yang Maha Tahu, tetapi juga Nabi bertugas menjelaskan apa yang dikandung dalam wahyu dengan penjelasan yang lebih mudah dimengerti oleh manusia serta pada tahap selanjutnya menentukan dan melaksanakan secara praktis objek yang ditunjuk oleh wahyu secara teoritis saja. Peranan Nabi dalam memahamkan wahyu kepada manusia sangatlah penting karena wahyu akan menjadi hujjah Allah bagi manusia hanya ketika dia mampu memahami wahyu tersebut. Maka apabila diandaikan bahwa seribu nabi diutus kepada seorang manusia, sementara dia tidak mampu memahaminya, wahyu tidak akan menjadi hujjah bagi dirinya karena hujjah adalah sesuatu  yang telah dipahami oleh manusia kemudian dapat diyakini. Wahyu tidak akan menjadi hujjah hanya dengan sampainya wahyu kepada manusia melalui gelombang suara yang dapat didengar oleh telinga  dan selesai, meskipun tidak dapat dipahami. Kehujjahan wahyu lebih dari sekedar gelombang suara. Wahyu adalah hujjah jika sudah dipahami oleh manusia. Tapi tidak ada alasan lagi manusia dihadapan Allah untuk tidak mampu memahami al-Qur’an karena Allah telah mengutus seoarang nabi untuk menjabarkan wahyu-Nya sehingga dapat dipahami oleh manusia. Allah hanya menunggu saja apa tindakan menusia selanjutnya terhadap wahyu yang telah dipahaminya. jika menjalankannya maka pahala, jika tidak maka sebaliknya, azab. Dengan demikian kajian dan telaah hadis, baik dari sanad maupun matan, menjadi sangat urgen dalam upaya memahami wahyu Allah.

Ilmu hadis merupakan disiplin ilmu yang disusun untuk menjawab semua tantangan diatas. Ilmu hadis berupaya mencarikan solusi-solusi rasional terhadap perkembangan-perkembangan pemikiran dan pandangan yang bersifat reformis terhadap peninjauan ulang hadis dari para ahli hadis modern. Validitas suatu hadis menjadi sangat penting untuk dibuktikan dihadapan serangan para sebagian reformis maupun para orientalis yang mulai meragukannya. Ilmu hadis menemukan tantangannya, tidak lagi merupakan pahlawan tanpa musuh. Penelitian kembali kuliatas hadis, baik dari segi sanad maupun matan-nya, memerlukan kecermatan dalam mempelajari berbagai tinjauan dari berbagai apek yang mempengaruhi muncul suatu hadis, seperti aspek sosiologis, historis, politis, dan lain sebagainya. Dengan demikian pembuktian validitas suatu hadis bukanlah hal yang sangat sederhana, melainkan sangat konplek dan rumit.Dalam makalah ini akan diulas dan ditelaah  sebuah hadis yang berkaitan dengan dua pusaka Nabi saw atau yang dikenal dengan hadis Tsaqalain dengan menggunakan penelitian terhadap sanad dan matan-nya dalam upaya mencoba membuktikan sejauh mana validitasnya dan memahami secara objektif pesan yang terkandung di dalamnya.
II. KRITIK SANAD
A. Takhrij al-Hadis
Sebagaimana yang ditemukan dalam al-Mu’jam,[1] hadis yang akan ditelaah telah di-tahrij oleh Ahmad bin Hanbal,[2] at-Tirmidzi,[3] ad-Darimiy,[4]  dan Muslim.[5]
HADIS YANG DITELITI
Qola Rasulullah: Inni qod taraktu fikum ma in tamassaktum bihi lan tadhillu ba’di ats-tsaqolain ahaduhuma akbar minal akhor kitabulloh hablun mamdud minas sama’ ilal ardhi wa itrati ahlabaiti ala wa annahuma lan yaftariqo hatta yarida alayyal haudh. (Maaf web islamku.com tiba-tiba tidak support font Arab. Jadi, tidak tidak bisa dituliskan teks Arabnya.)
Terjemah
Ibnu Namir meriwatkan dari Abdullah bin Abi Sulaiman dari Athiyyah Al-Aufi dari Abi Said Al-Khudri berkata: Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku telah tinggalkan pada dua pusaka, yang jika kalian berpegang teguh pada keduanya maka tidak akan sesat sepeninggalku. Yang satu lebih agung dari yang lain, yaitu kitab Allah sebagai tali penghubung antara langit dan bumi, dan keluargaku, yaitu ahl baitku. Keduanya tidak akan berpisah selamanya sampai berjumpa denganku di telaga haudh.”
B. I’tibar
I’tibar adalah memunculkan seluruh sanad dalam sebuah hadis tertentu untuk diketahui apakah terdapat periwayat lain untuk hadis yang akan ditelaah.[6] Dalam Minhatul Mughits karya Hafidz Hasan al-Masu’di disebutkan bahwa i’tibar adalah meneliti jalur-jalur (periwatan) sebuah hadis yang diduga periwatnya hanya seorang untuk diketahui apakah didukung oleh mutabi’ (bukan sahabat Nabi) atau syahid (sahabat Nabi) atau hanya mutabi’ tanpa syahid.[7]
Proses i’tibar akan mudah dikerjakan jika dibuat skema seluruh sanad hadis, baik hadis yang diteliti atau hadis pendukung, sehingga akan  terlihat dengan jelas apakah hadis yang ditelaah itu memiliki syahid dan mutabi’ atau tidak.
Dari skema jalur-jalur periwatan dan sanad hadis yang diteliti maupun pendukung dapat terlihat bahwa terdapat periwayat yang berstatus syahid karena Zaid ibn Arqom, Zaid ibn Tsabit, dan Jabir yang masing-masing merupakan sanad terakhir dari hadis yang di-tahrij oleh Muslim dan ad-Darimi, Ahmad ibn Hanbal, dan at-Tirmidzi adalah para syahid bagi Sa’ad ibn Malik selaku sanad terakhir Ahmad ibn Hanbal. Dengan lebih rinci, Sa’ad ibn Malik yang merupakan sanad keempat dan terakhir dari hadis yang diteliti didukung oleh tiga syahid. Pertama,  Zaid ibn Arqom selaku sanad kelima Muslim dalam keempat hadis yang ditahrijnya, sanad keempat ad-Darimi, sanad kelima at-Tirmidzi, dan sanad kelima dalam hadis lain yang ditahrij oleh Ahmad ibn Hanbal. Kedua, Zaid ibn Tsabit selaku sanad kelima untuk dua hadis lainnya yang ditahrij oleh Ahmad ibn Hanbal. Ketiga, Jabir selaku sanad kelima at-Tirmidzi.
Sedangkan untuk mutabi’nya, Abdullah sebagai sanad pertama Ahmad ibn Hanbal tidak mendapatkan mutabi’. Namun Abdul Malik selaku sanad kedua Ahmad ibn Hanbal didukung oleh dua mutabi’, yaitu Sulaiman sebagai sanad ketiga at-Tirmidzi dan Ahmad ibn Hanbal pada jalur hadis yang lainnya dan Ismail yang menjadi sanad kedua Ahmad ibn Hanbal untuk hadis yang berikutnya. Sementara itu Atiyyah selaku sanad ketiga dari hadis Ahmad ibn Hanbal yang diteliti tidak memiliki mutabi’ karena hanya meriwayatkan sendirian dari Sa’ad ibn Malik.
C. Penelitian, Analisa dan Kritik Sanad
Urutan periwayat hadis Ahmad ibn Hanbal yang diteliti adalah sebagai berikut:          Periwayat I; Sa’ad ibn Malik. Periwayat II; Atiyyah ibn Sa’ad. Periwayat III; Abdul Malik. Periwayat IV; Abdullah ibn Namir. Periwayat V (mukharrij); Ahmad ibn Hanbal.
1.     Penelitian Kualitas Periwayat dan Persambungan Sanad
a.     Ahmad ibn Hanbal
Nama lengkapnya adalah Ahmad ibn Muhammad ibn Hanbal ibn Hilal ibn Asad ibn Idris ibn Abdullah ibn Hayyan ibn Abdullah ibn Anas ibn Auf ibn Qosith ibn Mazin ibn Syiban ibn Dzuhl ibn Tsa’labah ibn Ukabah ibn Sho’b ibn Ali ibn Bakar ibn Wa’il adz-Dzuhli asy-Syibani al-Marwazi al-Bagdadi. Demikian silsilah keturunan Ahmad ibn Hanbal sebagaimana dibawakan oleh anaknya Abdullah dan dijadikan sandaran oleh Abu Bakar al-Khotib dalam kitab sejarahnya.[8]Amr an-Naqid berkata:” Jika Ahmad ibn Hanbal sepakat denganku dalam sebuah hadis maka saya tidak akan menghiraukan yang tidak tidak sepakat denganku”.[9]Abu Hatim bertanya kepada ayahnya tentang Ali al-Madini dan Ahmad ibn Hanbal; manakah diantara keduanya yang lebih kuat daya ingatnya? Ayahnya menjawab: “Kedua hampir sama dalam daya ingatnya, tetapi Ahmad lebih faqih. Jika kamu melihat seseorang yang mencintai Ahmad maka ketahuilah bahwa dia adalah shohib sunnah“.[10]Ibn Ruwat juga pernah berkata bahwa Ahmad adalah ahli fiqh, kuat daya ingat dan ma’rifat-nya.[11] Al-Husain ibn al-Hasan Abu Mu’in ar-Rozi mendengar dari Ibn al-Madini menyatakan bahwa tidak ada yang lebih kuat daya ingatnya dikalangan para ahli hadis dari Ahmad dan telah sampai kepadanya sebuah berita bahwa Ahmad tidak meriwayatkan hadis kecuali dari kitab.[12]Itu semua dikuatkan lagi oleh pernyataan Ibn Adi bahwa Abdul Mu’min ibn Ahmad aj-Jarjani bercerita kepadanya bahwa dirinya pernah mendengar dari Ammar ibn Raja’ yang mendengar dari Ahmad ibn Hanbal lansung bahwa dia selalu mencari sanad yang tinggi (isnadul uluw)[13]dalam sebuah hadis.[14]                                                   
Umar ibn Muhammad Arif an-Nahrawani dalam kitabnya Manaqib Ahmad ibn Hanbal mengutip pernyataan Ibn aj-Jauzi sebagai berikut: “Hadis sahih yang telah diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal berjumlah tujuh ratus lima puluh ribu, namun yang dimaksud dengan jumlah ini adalah jalur-jalurnya bukan matan-matan-nya. Dia menyusun musnadnya dari hadis-hadis tersebut yang kemudian diterima oleh ummat dengan sepenuh penerimaan dan penghormatan dan menjadikannnya tempat penyelesaian segala perselisihan“. Hanbal ibn Ishaq berkata: “Pamanku (Imam Ahmad bin Hanbal) mengumpulkan (hadis-hadis) untukku, Sholeh, dan Abdullah kemudian membacakannya untuk kami. Dan tidak pernah ada yang mendengarkan semua itu darinya secara sempurna selain kami. Kemudian dia berkata kepada kami: “Telah saya susun kitab ini (musnad) dan memilihkannya dari lebih tujuh ratus lima puluh ribu. Maka apapun yang diperselisihkan tentang hadis Rasullah maka kembalikanlah kepadanya, jika kalian mendapatkannya berada di dalamnya maka benar dan jika tidak, maka tidak dapat dijadikan hujjah”. [15]Dari pernyataan Ibn aj-Jauzi dapat ditarik bebarapa kesimpulan:1.   Ibn aj-Jauzi dengan tegas dan jelas mengatakan bahwa Musnad Ahmad merupakan kumpulan hadis-hadis sahih yang terpilih olehnya.  2.   Musnad Ahmad adalah musnad yang sangat populer.3.   Kaum Muslim menerimanya dengan penuh penerimaan dan penghormatan.4.   Kaum Muslim menjadikannya sebagai hujjah.5.   Kaum Muslim menjadikannya sebagai tempat penyelesaian perselisihan diantara meraka.6.   Ahmad ibn Hanbal memilih hadis-hadis yang dimuat di dalam musnad dari lebih tujuh ratus lima puluh ribu hadis.7.   Ahmad ibn Hanbal menyatakan bahwa hadis-hadis yang dimuat dalam musnad adalah hujjah sementara yang lainnya masih disangsikan. Ahmad ibn Hanbal tidak meriwatkan kecuali dari periwayat yang dapat dipercaya. At-Taqi as-Sabuki pernah menyebutkan bahwa Ahmad ibn Hanbal tidak pernah meriwayatkan sebuah hadis kecuali dari yang terpercaya.[16]Berdasarkan penilaian-penilaian positif para ulama terhadap Ahmad ibn Hanbal sebagai mukharrij yang dapat dipercaya dan kompeten (dhobith) maka hal itu menumbuhkan keyakinan bahwa ia benar-benar telah menerima hadis itu secara langsung dan akurat dari Abdullah ibn Namir.
b.     Adullah ibn Namir
Nama lengkapnya adalah Abdullah ibn Namir al-Hafidz al-Imam Abu Hisyam al-Hamadani al-Khorifi al-Kufi. Berkunyah Abu Hisyam dan wafat pada tahun 199 H..Adz-Dzahabi menjelaskan bahwa Abdullah ibn Namir adalah ayahnya al-Hafidz al-Kabir Muhammad. Dia banyak meriwatkan dengan metode al-sama’ dengan lambang haddatsana dari Hisyam ibn Urwah, al-A’masy, Asy’ats ibn Suwar, Ismail ibn Abi Khalid, Yazid ibn Abi Ziyad, Ubaidillah ibn Umar dan beberapa lagi. Kemudian telah meriwayatkan darinya Ahmad ibn Hanbal, Ibn Mu’in, Ibn al-Madini, Ishaq al-Kusj, Ahmad ibn Furot, al-Hasan ibn Ali ibn Affan, Kholaq, Tsiqoh Yahya ibn Mu’in, dan lainnya. Abdullah ibn Namir termasuk para pembesar Ashabul Hadis. Dia meninggal di tahun 199 pada umur 84 tahun.[17]Ibn Hajar memberikan penilaian positif terhadap Abdullah ibn Namir. Menurut Ibn Hajar, Abdullah ibn Namir adalah seorang terpercaya shohib hadis dari kalangan ahlu as-sunnah dan termasuk sembilan tokoh besar.[18]Selanjutnya Ibn Hajar menukil pernyataan Abu Na’im bahwa Sufyan pernah ditanya tentang Abu Khalid al-Ahmar, dia menjawab sebaik-baiknya laki-laki adalah Abdullah ibn Namir. Usman ad-Darimi berkata bahwa ia pernah bertanya kepada Yahya ibn Mu’in apakah Ibnu Idris lebih kamu sukai dari Ibn Namir dalam meriwayatkan dari al-A’masy? Yahya menjawab bahwa keduanya sama-sama terpercaya. Kemudian Ibn Hajar melanjutkan bahwa, menurut Abu Hatim’, Abdullah ibn Namir mustaqimul amr dan Ibn Hibban menggolongkannya pada orang-orang terpercaya. Al-Ajili juga pernah mengatakan bahwa Abdullah ibn Namir adalah terpercaya, sholihul hadis, dan shohib sanah. Menurut penilaian Ibn Sa’ad Abdullah adalah terpercaya, banyak meriwayatkan hadis, dan jujur.[19]Berdasarkan penilaian-penilaian positif yang dikemukakan oleh para ulama’ hadis dan diperkuat dengan metode periwayatan yang digunakan oleh Abdullah ibn Namir adalah al-sama’ yang menurut para ahli hadis tingkat keakuratan sangat tinggi.[20]membuktikan bahwa ia benar-benar dapat dipercaya telah meriwayatkan dengan jujur dari Abdul Malik secara langsung.
c.      Abdul Malik
Nama lengkapnya adalah Abdul Malik ibn Abi Sulaiman al-Arzumi. Kunyahnya adalah Abu Muhammad dan wafat pada tahun 145 H.. Ibnu Hajar menjelaskan bahwa ayah Abdul Malik adalah Abi Sulaiman yang nama sebenarnya adalah Muyassaroh Abu Muhammad dan disebut juga Abu Abdillah al-Arzumi. Dia telah meriwatkan dari Anas ibn Malik, Atho’ ibn Abi Robah, Sai’d ibn Jubaer. Ibn Mahdi berkata: Abdul Malik adalah syu’bah yang menakjubkan dalam hafalannnya. Ibn al-Mubarok menukil dari Sufyan bahwa huffadz an-naas adalah Ismail ibn Abi Kholid, Adul Malik ibn Abi Sulaiman. Para ulama Ahlu Sunnah seperti Ibn A’eniyyah, Abu Dawud, al-Hasan ibn Hibban, Abdullah ibn Ahmad ibn Hanbal, Sholeh ibn Ahmad, al-Maemuni, Abu Zar’ah ad-Dimasyqi, Utsman ad-Darimi, Ibn Mu’in, Ibn Ammar al-Mushili, al-Ajli, Ya’qub ibn Sufyan, an_nasa’i, Hatsam ibn Adi, as-Saji bersepakat bahwa Abdul Malik adalah periwayat yang terpercaya. At-Tirmidzi menilainya sebagai periwayat yang terpercaya dan beramanat yang tidak ada meragukannya kecuali Syu’bah. [21]Ringkasnya kejujuran Abdul Malik ibn Abi Sulaiman telah disepakati oleh banyak  para ulama Ahlu Sunnah, kecuali Syu’bah yang meragukan kejujurannya itupun ditolak oleh para ulama’.Berdasarkan penilaian positif diatas yang diberikan banyak para ulama’ untuk Abdul Malik, maka hal itu dapat dijadikan sebagai bukti bahwa Abdul Malik benar-benar secara jujur dasn dapat dipercaya telah meriwayatkan dari Atiyyah ibn Sa’ad.
d.     Atiyyah ibn Sa’ad
Nama lengkapnya adalah Atiyyah ibn Sa’ad ibn Janadah al-Aufi al-Jadali. Kunyahnya adalah Abu al-Hasan dan wafat pada tahun 110 H..Ibn aj-Jauzi melemahkan kualitas hadis yang  diriwayatkan oleh Atiyyah, tetapi penilaian negatif aj-Jauzi terhadapnya tertolak dan terbantah oleh penilaian positif yang dikemukakan oleh Ibn Sa’ad tentangnya. Ibn Hajar menyatakan bahwa Ibn Sa’ad pernah bercerita bahwa Atiyyah Atiyyah keluar bersama Asy’ats, kemudian al-Hajjaj memerintahkan Muhammad ibn al-Qosim untuk memaksanya mencela Ali dan jika menolaknya diperintahkan untuk dihukum cambuk sebanyak empat ratus kali dan dicukur jenggotnya, maka dia memintanya tetapi ditolak. Maka berjalanlah hukuman al-Hajjaj atasnya. Kemudian Atiyyah menuju Khurasan dan menetap disana hingga Umar ibn Hubaeroh memimpin Iraq dan ia berpindah kesana sampai akhirnya meninggal pada tahun 110 H.. Dia, Insya Allah, terpercaya dan memiliki hadis-hadis yang sholih meskipun ada yang tidak menjadikannya sebagai hujjah.[22]Penilaian positif yang diberikan oleh Ibn Sa’ad merupakan bukti yang sangat kuat tentang kesahihan riwayat Atiyyah. Adapun pernyataan ad-Dauri, seorang ulama besar yang terpercaya, bahwa Atiyyah menurut Ibn Mu’in adalah periwayat yang lemah terbantah oleh apa yang dinukil oleh Ibn Hajar bahwa Ibn Mu’in justru menilai Atiyyah sebagai periwayat yang sholih.[23]Atiyyah merupakan periwatnya hadisnya Ahmad ibn Hanbal dan Ahmad tidak meriwatkan kecuali dari periwayat yang dapat dipercaya. At-Taqi as-Sabuki pernah menyebutkan bahwa Ahmad ibn Hanbal tidak pernah meriwayatkan sebuah hadis kecuali dari yang terpercaya.[24]Oleh karenanya tidak dapat disangsikan lagi bahwa periwayatan Atiyyah dari Sa’ad ibn Malik secara lansung dapat diterima.
e.     Sa’ad ibn Malik
Nama lengkapnya adalah  Sa’ad ibn Malik ibn Syaeban ibn Ubaid ibn Tsa’labah ibn al-Abjar ibn Auf ibn al-Harits ibn al-Khozroj. Berkunyah Abu Said  al-Anshori al-Khudzri. Dia termasuk yang terkenal dan terhormat dari para sahabat dan banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah saw.. Berperang bersama Rasulullah saw. selama dua belas tahun.Dari kalangan para sahabat yang meriwayatkan darinya adalah Jabir, Zaid ibn Tasbit, Ibn Abbas, Anas , Ibn Umar, Ibn az-Zubair. Dan dari kalangan tabi’in adalah Said ibn al-Musayyab, Abu Salamah, Ubaidillah ibn Abdullah ibn Atabah,   Atho’ ibn Yasar, Abu Umamah ibn Sahl ibn Hunaif, dan banyak lagi.Sa’ad ibn Malik meninggal pada tahun 74 H. hari jum’at dan dikuburkan di Baqi.[25]Karena dalam kaidah ilmu hadis seorang sahabat  sebagai periwayat pertama tidak perlu diteliti kembali, maka tidak perlukan lagi untuk meneliti keadilan dan ketsiqahan Sa’ad  ibn Malik, disamping kepribadiannya yang terkenal.Oleh karenanya periwayatan Sa’ad ibn Malik dalam hadis ini dari Nabi saw. dapat diterima sepenuhnya.
2.     Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah
Syuzuz adalah periwayatan seorang tsiqah yang berlawanan dengan periwayatan yang lebih kuat dan diunggulkan dari segi kualitas hafalan para periwayat, kuantitasnya dan lainnya.[26]Menurut as-Subhani, syuzuz tidak bertentangan dengan kesahihan hadis. Mungkin saja sebuah hadis yang terdapat syuzuz termasuk dalam kategori hadis sahih meskipun tidak menjadi hujjah (wajib dilaksanakan isinya).[27]Jadi, hadis syad dihukumi sahih meskipun tidak hujjah.[28]Sedangkan illah adalah periwayatan yang nampak lahiriahnya sahih dan terhindar dari kelemahan tetapi menyimpan dan menyembunyikan hal-hal samar yang dapat melemahkan kualitas sanad maupun matan. Kecuali oleh para ahli hadis, baik dalam riwayat maupun riwayat, sulit ditemukan hal-hal tersebut. Keberadaan  illah  dalam hadis menunjukan kelemahannya dan tidak bisa menjadikannya sahih, karena keyakinan, kemungkinan besar, atau sebanding bahwa dalam suatu hadis terdapat illah tidak memungkinkan hadis itu untuk diyakini sahih. Maka hadis sahih adalah yang terhindar dari syuzuz dan illah.[29]   Berdasarkan penelitian diatas maka pertama, seluruh periwayat masing-masing berkreteria dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Kedua, sanad hadis yang menjadi objek penelitian bertalian dan bersambung mulai dari Ahmad ibn Hanbal selaku mukharrij sampai kepada Sa’ad ibn Malik sebagai periwayat pertama yang berhubungan langsung dengan Rasulullah saw..Jadi, sanad Ahmad ibn Hanbal dalam periwayatan hadis ini sangat tinggi kemungkinannya terhindar dari syuzuz dan illah , karena disamping kualitas sanad yang tinggi juga didukung oleh sanad-sanad lain yang statusnya lebih kuat seperti Muslim. Sesuai dengan tolak ukur kesahihan hadis dan penelitian di atas, maka hadis ini berkualitas sahih.
3.     Hasil Penelitian Sanad
Dari skema nampak jelas, bahwa hadis yang diteliti memiliki banyak sanad. Bahkan dikarenakan banyaknya sanad, baik dari kalangan sahabat maapun tabi’in,[30] maka bisa diyakini bahwa hadis ini adalah hadis mutawatir. Tetapi dalam makalah ini sengaja hanya disebutkan empat periwayat pada tingkat pertama, meskipun masih sangat banyak lagi, karena penelitian dalam makalah ini dibatasi pada apa yang dimuat dalam al-Kutub at-Tis’ah saja, itupun masih terfokus pada hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad melalui periwayat pertama, Sa’ad ibn Malik dan periwayat terakhir, Abdullah ibn Namir.Kemuwatiran hadis ini ditegaskan oleh pernyataan Ibn Hajar,”Ketahuilah bahwa perintah berpegang kepada dua pusaka ini memiliki jalur lebih dari dua puluh sahabat”.[31]Kemudian juga berkata,”Tidak diragukan lagi bahwa hadis ini (ats-Tsaqolain) sahih dan telah diriwayatkan oleh sekelompok ulama, separti at-Turmudzi, an-Nasa’i dan Ahmad. Jalur-jalurnya banyak sekali. Hadis ini diriwayatkan oleh enam belas sahabat, dan menurut pernyataan Ahmad, hadis ini didengar langsung dari Nabi saw. oleh tiga puluh sahabat. Dan banyak dari jalur itu yang sahih dan hasan, tidak perlu dihiraukan yang meragukan kesahihannya”.[32]
D. Analisa  dan Kritik Matan
1.     Penelitian Kemungkinan Adanya Syuzuz dan Illah dalam Matan
Tolak ukur yang dijadikan acuan dalam menentukan kesahihan matan hadis adalah jika tidak bertentangan dengan a. akal sehat, b.ketentuan al-Qur’an yang muhkam, c. hadis mutawatir, d. amalan ulama salaf, e. dalil-dalil yang pasti, f. hadis-hadis ahad yang kesahihannya lebih kuat.[33]Dalam hadis tidak tampak dan ditemukan aspek-aspek yang menyebabkan kelemahan dalam matan sehingga membuatnya menjadi dhaif.
2.     Penelitian Susunan Matan yang Semakna
Untuk memahami perbedaan redaksi pada matan hadis-hadis ats-Tsaqolain, penjelasan perbedaan sejarah penyampaian hadis-hadis tersebut sangat penting. Karena hadis-hadis itu disampaikan pada waktu dan kesempatan yang berlainan disesuaikan dengan kondisi yang berlaku, redaksi matan hadis-hadis itu menjadi beragam, meskipun, seperti dikemukakan oleh Ibn Hajar, hal itu tidak menunjukan pertentangan sebab tidak alasan untuk tidak menyakini bahwa Rasulullah mengulang-ulang pesan penting itu kepada para sahabat di tempat yang berlainan dengan tujuan menumbuhkan perhatian yang serius terhadap kitab Allah dan keluarga Nabi saw..[34]Periwayatan makna saja juga tidak kecil pengaruhnya pada keberagaman matan hadis. Tidak tertutup kemungkinan perbedaan matan hadis-hadis diatas dikarenakan metode periwayatan makna saja yang digunakan oleh para perantara kesinambungan hadis meski masih dalam bayang-bayang semangat Nabi saw., tanpa bahasa yang sama persis seperti yang dikatakan oleh Nabi saw.. Meskipun terdapat perbedaan dalam ungkapan hadis-hadis ats-Tsaqolain tetapi semuanya menunjuk pada suatu realita bahwa Nabi mewasiatkan dua pusaka penting yang harus dilestarikan dan diamalkan adalah kitab Allah dan keluaraga Nabi saw..
III. SYARAH HADIS
A.     Arti Hadis
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku telah tinggalkan pada dua pusaka, yang jika kalian berpegang teguh pada keduanya maka tidak akan sesat sepeninggalku. Yang satu lebih agung dari yang lain, yaitu kitab Allah sebagai tali penghubung antara langit dan bumi, dan keluargaku, yaitu ahl baitku. Keduanya tidak akan berpisah selamanya sampai berjumpa denganku di telaga haudh.”
B.      Analisis Sosio-historis
Hadis-hadis yang menerangkan keutamaan al-Qur’an dan Ahlulbait disampaikan oleh Rasullah saw. berkali-kali dalam tempat dan kesempatan yang berbeda-beda. Hal itu karena pentingnya permasalahan yang disampaikan sehingga para sahabat dapat memahami dan menyadari pentingnya peran al-Qur’an dan Ahlubait sepeniggal beliau. Rasullah benar-benar menekankan keharusan berpegang kepada keduanya agar umat islam terhindar dari kesesatan. Ats-Tsaqalain (Al-Qur’an dan Ahlulbait) adalah wasiat penting Rasulullah sebagai sumber petunjuk menuju jalan yang benar. Ini merupakan bukti kepedulian Rasulullah saw. terhadap masa depan kaum muslimin setelah wafatnya, sehingga tidak masuk akal apabila Rasulullah tidak memikirkan pelanjut misi kenabian pasca kenabiannya, karena hal itu adalah penting bagi kelangsungan masyarakat dan agama islam. Masalah siapa pelanjut Rasullah setelah wafat dapat diyakini telah dipikirkan oleh beliau, bahkan diberitahukan kepada para sahabat. Apakah mungkin ada orang lain lebih tahu dan peduli terhadap misi kenabian pasca Rasulullah daripada Rasullulah sendiri, sehingga mereka begitu sibuk memikirkan dan memusyawarahkan siapa pelanjut misi kenabian?
C.     Kandungan Matan Hadis
Kandungan matan seluruh hadis, baik yang diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal atau lainnya, secara sama menunjuk pada kenyataan bahwa Nabi saw. telah meninggalkan dua pusaka, kitab Allah dan keluarganya, untuk  dijadikan pedoman dalam menempuh jalan yang benar, tidak sesat dan menyesatkan.Dalam hadis ini ada dua kata penting yaitu kitabullah (kitab Allah) dan ithrah. Adalah jelas sekali bahwa kitab Allah adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.. Sedangkan ithrah secara harfiah, menurut Jauhari dalam kamus as-Sihhah adalah keturunan dan keluarga dekat, demikian juga menurut Ibn Sayyidih dalam al-Mukhashshas dan Ibn al-Atsir dalam Nihayah. Namun siapakah ithrah yang harus dijadikan panutan? Rasulullah saw. dalam hadis tesebut menjelaskan bahwa ithrah-nya adalah ahl bait-nya. Siapakah yang dimaksud dengan ahl bait-nya adalah pertanyaan selanjutnya. Menurut Ibn Hajar, sesuai kesimpulan yang ia tarik dari hadis ats-Tsaqalain, ahl bait adalah para ulama’ keturunan Rasulullah SAW.. Mereka, tegas Ibn Hajar, adalah orang-orang arif yang memahami kitab Allah dan Rasul-Nya. Mereka tidak akan pernah berpisah dari al-Qur’an sampai di telaga haudh. Dilarang menggurui mereka mereka lebih pandai. Dan mereka disucikan olaeh Allah dari dosa-dosa; sebuah keistimewaan yang tidak pernah diberikan kepada pada manusia biasa dan para ulama’ lain.Ahl bait akan selalu ada sepanjang zaman karena mereka tidak akan pernah berpisah dari al-Qur’an selamanya.[35] Selama ada al-Qur’an disana juga ada ahl bait yang selalu mendampinginya dalam segala keistimewaannya. Dari sabda Nabi saw.: “wa annahuma lan yaftariqo hatta yarida alayyal haudh” (Keduanya tidak akan berpisah selamanya sampai berjumpa denganku di telaga haudh) dapat ditarik beberapa kesimpulan penting, yaitu:Pertama, ahlul bait harus terjaga dari perkataan maupun perbuatan dosa karena apabila mereka berkata tidak benar atau berbuat dosa maka mereka telah berpisah dari al-Qur’an sebagai kitab Allah yang tidak disusupi kebatilan, baik kabatilan yang berbentuk kesalahan maupun dosa. . Karena keterjagaan dari dosa, yang merupakan sifat al-Qur’an, selalu menyertainya, maka ahl bait pun niscaya demikian. Sementara mereka selalu bersamaan dengan al-Qur’an dan tidak mungkin dapat berpisah darinya, maka mereka juga tidak akan pernah berkata dan berbuat salah dan dosa. Mereka selalu terjaga dari kesalahan dan dosa. Kedua, semua keistimewaan al-Qur’an, seperti petunjuk, pemisah antara kebenaran dan kebatilan, bijaksana, tidak ada keraguan di dalamnya, dan seterusnya, juga merupakan keistimewaan ahl bait sebab jika tidak demikian maka mereka telah berpisah dai al-Qur’an. Keistimewaan mereka tidak akan berpisah dari al-Qur’an dan sebaliknya.
D.     Ayat dan Hadis terkait
Dalam al-Qur’an ada beberapa ayat yang menerangkan keutamaan ahl bait, seperti ayat al-Ahzab 33: “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghindarkan dosa dari kamu, hai ahlu bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”Adapun hadis-hadis yang terkait dengan hadis ats-Tsaqolain secara langsung sangat banyak sekali yang telah ditakhrij oleh mukharrij-mukharrij lain dalam kitab-kitab mereka selain al-Kutub at-Tis’ah.
IV. PENUTUP
Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat dikatakan bahwa hadis ats-Tsaqolain yang diriwayatkan oleh Ibn Hanbal berkualitas hadis sahih, bahkan mutawatir.Hadis tersebut selain mendapat dukungan dari hadis-hadis lain, juga seiring  dengan al-Qur’an.
____________________

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jadwal Ujian Sertifikasi Guru Kuota 2012

. 12 Januari 2012
Anda sudah selalu Cek data sertifikasi anda? Sudah masuk dalam kuota. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan ujian sertifikasi untuk tahun 2012 ini. Mulai mencari prediksi soal yang akan muncul maupun meningkatkan kemampuan diri dalam kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional. Selain itu mengetahu kapan akan dilakukan ujian juga harus dipersiapkan. Berikut rencana/jadwal pemerintah untuk sertifikasi 2012:
Juni-September 2011
Perbaikan dan validasi data guru pada NUPTK Online oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.
30 September 2011
Deadline perbaikan Data Peserta untuk Proses Perangkingan.
Oktober 2011
Proses peraangkingan Calon Peserta Sertifikasi Guru Kuota Tahun 2012 berdasarkan Sistem NUPTK Online. 

Oktober-November 2011
Sosialisasi Sertifikasi Guru untuk Kuota Tahun 2012 kepada seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan telah memberikan Daftar Calon Peserta Sertifikasi Guru oleh Badan PSDMP dan PMP
November-Desember
Pengajuan peserta, pencetakan Format A0, dan perbaikan data untuk Format A1 oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
1 s.d 15 Januari 2012
Verifikasi Data Peserta dan Pencetakan Format A1.
16 s.d. 31 Januari 2012
Pengiriman Data dan Dokumen Peserta ke LPTK.
1 Februari 2012
Dimulai Penilaian Portofolio, PSPL, dan PLPG di Rayon LPTK.
Selengkapnya dapat anda lihat di bawah ini:


Read more: http://hanya-kutipan.blogspot.com/2012/01/jadwal-ujian-sertifikasi-guru-kuota.html#ixzz1jdnnLrWF

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lowongan Kerja PNPM-MP dan BKPG Aceh

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan dan Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong (BKPG) dari Pemerintah Aceh Tahun 2012. Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh bersama Regional Management Counsultant (RMC) 1 Aceh membutuhkan tenaga Fasilitator Teknik Kabupaten (Fastekab) sebanyak 3 orang, Fasilitator Keuangan (Faskeu) Kabupaten sebanyak 2 orang, Fasilitator Teknik (FT) Kecamatan sebanyak 62 orang dan Asisten Fasilitator Kecamatan (AFK) sebanyak 26 orang untuk mendampingi program PNPM Mandiri Perdesaan dan BKPG dalam wilayah Aceh. 

Informasi selengkapnya silakan download file dibawah ini.

PENGUMUMAN PENERIMAAN FASILITATOR PROGRAM PMPM-MP DAN BKPG ACEH 2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Download Materi PLPG dan Sertifikasi Guru 2012
1. PersiapanPelaksananSeritikasiGuruKuota2012
2. Pembuatan PTK
3. Pemanfaatan TIK
4. Rambu-rambu Pelaksanaan PLPG
5. Pedoman penyusunan Portofolio
6. Modul_Sertikasi_PLPG_PTK_Lengkap

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DOA - DOA HARIAN

khalifah

Himpunan Personal Pencerahan, Bimbingan, Tarbiyah dan Dakwah Islami

Posts Tagged ‘Doa harian

Adab berdoa

MEMILIH DOA HARIAN
Sumber: qazikirdandoa
Jika anda ingin berdo’a menggunakan do’a yang datang dari Nabi saw, ambillah do’a dari kita kitab al-Azkar karangan Imam al-Nawawi, atau kitab moden yang berukuran kecil berjudul Hisnul Muslim : min azkar al-kitab al-sunnah karangan Saed bin Ali bin Wahf al-Qahthaani yang telah pun diterjemahkan didalam pelbagai bahasa. Do’a2 dari 2 kitab ini memang sahih datang dari Nabi saw dan selamat digunakan.
Kalau kita mempunyai hajat2 yang tertentu (specific) , baca sahaja do’a didalam bahasa yang kita fahami maksudnya.
Disini saya ingin memaparkan fatwa dari Ibn Taimiyah rh mengenai do’a dan zikir yang disandarkan kepada Nabi saw atau sahabat2nya. Kata Ibn Taimiyah :-
لا ريبَ أنَّ الأذكارَ والدعوات مِن أفضل العبادات، والعبادات مبناها على التوقيف والاتِّباع ، لا على الهوى والابتداع، فالأدعيةُ والأذكارُ النبويَّةُ هي أفضل ما يتحرَّاه المتحري من الذكر والدعاء ، وسالكها على سبيل أمانٍ وسلامةٍ ، والفوائد والنتائج التي تحصل لا يعبر عنها لسانٌ ، ولا يحيط بها إنسانٌ ، وما سواها من الأذكار قد يكون محرَّماً ، وقد يكون مكروهاً ، وقد يكون فيه شركٌ مما لا يهتدي إليه أكثرُ النَّاسِ ، وهي جملةٌ يطول تفصيلها .
وليس لأحدٍ أنْ يَسُنَّ للنَّاسِ نوعاً من الأذكار والأدعية غير المسنون، ويجعلها عبادةً راتبةً يواظب الناس عليها كما يواظبون على الصلوات الخمس، بل هذا ابتداعُ دينٍ لم يأذن الله به… وأما اتخاذ وردٍ غيِر شرعيٍّ، واستنانُ ذكرٍ غيرِ شرعيٍّ، فهذا مما يُنهى عنه، ومع هذا ففي الأدعية الشرعية والأذكار الشرعية غايةُ المطالبِ الصحيحةِ ونهايةُ المقاصدِ العليَّة ، ولا يَعدلُ عنها إلى غيرها من الأذكارِ المحدَثة المبتدعةِ إلاّ جاهلٌ أو مفرِّطٌ أو متعَدٍّ. أ.ه

“Tidak dapat diragukan bahawa Do’a dan Zikir adalah merupakan seafdal2 Ibadat, Ibadat didasarkan kepada Tawqif (terhenti; tidak berubah) dan “Ittiba’ (ikutan), bukan berdasarkan kepada hawa nafsu dan rekaan atau bid’ah, Zikir dan Do’a dari Nabi saw adalah yang afdal (yang terbaik) dari mana-mana do’a dan zikir yang lain, dan bagi sesiapa yang menghadkan dirinya kepada itu (do’a dan zikir) akan adalah tepat dan selamat. Faedah dari amalan yang dibawa tidak boleh tunjukkan dengan perkataan atau diketahui keseluruhannya oleh manusia. Zikir2 yang kemungkinan hukumnya haram atau mungkin makruh. Ia mungkin melibatkan syirik dimana kebanyakkan orang tidak perasan/sedari dan akan mengambil masa yang panjang menjelaskannya secara terperinci.
Tidak ada orang yang berhak menunjukkan kepada manusia apa2 zikir atau do’a yang tidak diriwayatkan didalam sunnah dan menjadikan ia sebagai ibadat agar manusia mengamalkannya sebagaimana manusia melakukan solat 5 waktu. Malah ini merupakan satu rekaan atau bid’ah didalam agama dimana Allah tidak memberi kebenaran… didalam kes memasukkan amalan pelik yang tidak dijelaskan oleh syariah dan juga zikir yang tidak dijelaskan didalam syariah, ini merupajan sesesuatu yang dilarang, malah so’a dan zikir yang telah dijelaskan oleh syara’ merupakan yang terbaik dan akan mencapai tujuan dan maksud.Tidak ada sesiapa yang memalingkan darinya dan mengambil amalan2 yang direka dan mencipta zikir2 melainkan orang itu jahil, lalai atau melampau batas” [Majmu' Fatawa, 22/510-511].
Membaca do’a (yang bukan datang dari Nabi saw) yang tidak mengandungi unsur2 yang salah menurut syara’ tidaklah mengapa (bukanlah menjadikannya sebagai amalan harian). Meninggalkannya adalah lebih selamat dan tepat oleh kerana yang terbaik adalah do’a2 yang datang dari hadith Nabi saw. Akan tetapi menyandarkan sesesuatu do’a dengan menggunakan hadith2 palsu yang dikaitkan dengan Nabi saw adalah perbuatan yang haram lagi terlarang.
Wallahu A’lam.
========
Rujukan :
1. Mohammad bin Abdul Rahman Qasim. Majmu’ Fatawa Shiekh Al-Islam Ibnu Taimiyah – 22. Mekah : Percetakan Al-Hukumah, 1969.
Written by Live Admin
September 13, 2010 at 1:22 am

Doa mula dan tamat bekerja

DOA MEMULAKAN KERJA DAN MENGAKHIRI KERJA HARIAN
Mudahan setiap perkara yang kita lakukan di berkati dan di rahmati Allah swt.
Written by Live Admin
Julai 22, 2010 at 1:11 am

Doa-doa harian

DOA HARIAN
Doa seharian yang baik untuk kita amalkan:










  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kota alue ie puteh


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Objek Wisata di Aceh

 Ditulis oleh: Aceh Al-Farisyi, S.Ag
Propinsi yang termasuk daerah istimewa ini terbagi dalam 17 Kabupaten dan 4 pemerintahan kota, masing-masing dengan keunikan seni dan budayanya yang tinggi. Masyarakatnya terdiri dari 10 suku asli yaitu suku Aceh, suku Gayo, suku Alas, suku Aneuk Jamee, suku Melayu Tamiang, sukun Kluet, suku Devayan, suku Sigulai, suku Haloban, suku Julu. Terbesar adalah suku Aceh, yang menyebar di berbagai wilayah. Sceh dengan kerajaan Islamnya dikenal dalam pergaulan dunia sebagai sebuah negeri yang makmur dan tercatat di urutan lima besar dalam pengembangan Islam di dunia. Berbagai objek wisata alam dan peninggalan sejarah dengan mudah dapat disaksikan di berbagai tempat di Aceh.

Pantai Lhok Nga dan Lampu’uk
Bagi anda yang menyukai rekreasi pantai, anda bisa mengunjungi pantai Lhok Nga dan Lumpu’uk, pantai dengan pemandangan indah di sebelah barat Kota Banda Aceh. Meskipun fasilitasnya masih sederhana, namun pantai ini menjadi tujuan rekreasi yang populer bagi masyarakat setempat.

Pantai Gapang dan Iboih
Pantai yang paling indah di Pulau Weh terdapat di Gapang dan Iboih. Selain pantainya yang indah, pulau ini juga memiliki lokasi penyelaman dan snorkeling yang menarik dan juga kawasan wisata hutan yang terletak di tengah pulau. Bagi anda yang suka dengan kegiatan menyelam dan snorkeling, di Gapang dan Iboih terdapat banyak lokasi penyelewengan peralatan.

Pantai Paradiso
Kota Sabang memiliki beberapa objek wisata khususnya wisata pantai. Tak jauh dari pusat kota, 10 menit berjalan kaki, terdapat Pantai Paradiso dengan Pasir Pantainya yang putih serta suasana yang teduh karena banyak tumbuh pohon kelapa yang menaungi kawasan pantai.

Pantai Kasih dan Pantai Sumur Tiga
Pantai lainnya yang berlokasi di dekat kota adalah Pantai Kasih dan Pantai Sumur Tiga yang merupakan kawasan piknik yang cukup populer, lokasi ini berada 30 menit berjalan kaki dari pusat kota Sabang.

Pulau Weh
Di lepas pantai utara Banda Aceh terdapat sebuah pulau cantik bernama Pulau Weh. Kota Sabang terdapat di Pulau Weh atau juga sering disebut dengan Pulau Sabang. Di pulau ini anda dapat menikmati sejumlah lokasi pantai dengan pemandangan indah dihiasi nyiur melambai. Sebuah jalan yang mulus telah dibangun sehingga memungkinkan bagi anda yang ingin mengunjungi lokasi wisata alam Pulau Weh lengkap dengan keindahannya.

Pulau Rubiah
Sekitar 100 meter dari Pantai Iboih terdapat Pulau Rubiah yang merupakan pulau kecil ditumbuhi hutan lebat dengan pantainya yang memiliki tanaman laut yang sangat indah yang dikenal dengan nama Kebun Laut.

Danau Aneuk Laot (Danau Anak Laut)
Sekitar 2 kilometer dari Kota Sabang, terdapat Danau Aneuk Laot (Anak Laut) yang menjadi sumber kebutuhan air tawar di kota ini. Di dekat danau ini terdapat sebuah bukit di mana dari atasnya dapat melihat pemandangan ke arah pelabuhan dan teluk Sabang. Sekitar 17 kilometer dari Sabang terdapat Gunung berapi yang kadang-kadang mengeluarkan asap dari kawah di puncaknya.

Air Terjun Tingkat Tujuh
Tapaktuan terletak sekitar 200 km di selatan Meulaboh ddan merupakan kota terbesar di Aceh Selatan. Salah satu objek yang menarik di Tapaktuan adalah Air Terjun Tingkat Tujuh. Disebut demikian karena air baru sampai ke permukaan tanah setelah melewati tujuh buah terjunan dan setiap lokasi terjun membentuk sebuah kolam di mana kolam tersebut bisa dimanfaatkan pengunjung untuk mandi mandi.

Pantai Tu’i Lhok
Berada sekitar 18 kilometer di sebelah utara Tapaktuan, terdapat Pantai Tu’i Lhok, merupakan pantai yang paling bagus di kawasan Tapaktuan. Di dekat pantai ini terdapat sebuah air terjun kecil di mana para wisatawan dapat mencuci badan setelah berenang di laut. Air terjun yang lebih besar terdapat di Pantai Air Dingin yang berada di selatan Pantai Tu’i Lhok.

Pulau Simeuleu
150 km dari lepas Pantai Tapaktuan terdapat Pulau Simeuleu pulau terpencil yang dikenal karena hasil perkebunannya yaitu cengkeh dan kelapa. Selain itu tidak ada lagi yang dihasilkan dari pulau ini meski demikian Pulau Simeuleu memiliki suasana yang tenang dengan penduduknya yang ramah. Untuk menuju ke Pulau Simeuleu dapat menumpang kapal dari Meulaboh ke Sinabang atau pesawat udara tiga kali seminggu dari Medan via Meulaboh.

Teluk Jamin
Teluk Jamin adalah sebuah desa pantai yang terletak 70 km selatan Tapaktuan dan merupakan salah satu tempat keberangkatan untuk menuju ke Kepulauan Banyak. Untuk menuju ke Teluk Jamin dapat menumpang bis umum yang banyak melewati Teluk Jamin dalam perjalanan menuju ke Tapaktuan di utara, Subulus Salam dan Sidikalang di Selatan.

Kepulauan Banyak
Berada sekitar 30 km dari lepas pantai Singkil di Kabuapten Aceh Singkil, Kepulauan ini merupakan kumpulan pulau yang terdiri dari 99 pulau besar dan kecil dan sebagian besar tidak berpenghuni. Ombaknya tenang, pulaunya indah dengan daya taraik taman laut dan berbagai ikan hias. Banyak wisatawan yang datang karena ingin melakukan wisata petualangan atau ingin mencoba gaya hidup kembali ke alam dan menikmati panorama yang masih asli.

Pulau Bangkaru
Anda juga dapat mengunjungi Pulau Bangkaru untuk melihat kura kura raksasa yang muncul di pantai setiap bulan Januari dan Februari atau kura kura hijau selalu ada sepanjang tahun. kura-kura ini dilindungi oleh sekelompok pecinta hewan dan lingkungan Turtle Fondation dari tangan orang-orang tidak bertanggung jawab yang ingin mengambil kura-kura ini untuk keuntungan pribadi. Jika tertarik untuk melihat kura-kura ini anda dapat menghubungi Turtle Fondation di desa Balai, Pulau balai, yang menyediakan paket perjalanan Pulau Bangkaru selama 3 hari. tersedia kapal motor yang berangkat dari Singkil dan Teluk Jamin di pantai barat Aceh menuju ke Pulau Balai yang merupakan pintu masuk ke Pulau Bangkaru dengan waktu tempuh selama sekitar 4 jam. Jadwal keberangkatan kapal terkadang berubah karena kondisi cuaca di laut atau kapal menunggu penumpang sampai penuh sebelum berangkat.

Danau Laut Tawar
Di dekat Kota Tankengon, Aceh Tengah, terdapat Danau Laut Tawar yang memiliki panjang 26 km dan lebar 5 km serta kedalaman 50 meter. Danau ini dikelilingi oleh perbukitan yang memiliki lereng yang sangat curam dan juga sebuah gunung berapi Burni Telong dengan ketinggian 2.500 meter. Di utara danau terdapat Gunung Geureundong dengan ketinggian 2855 meter.

Gua Loyang Karo dan Gua Loyang Putri Pukes
Masih di sekitar Danau Laut Tawar terdapat sejumlah gua yang dapat dikunjungi wisatawan antara lain Gua Loyang Karo dan Gua Loyang Putri Pukes. Gua pertama berada di tepi danau, di dalam gua terdapat stalagtit dan menjadi kediaman hewan kelelawar. Gua ini berada sekitar 6 km dari Takengon, pengunjung dapat menumpang kendaraan umum labi-labi dari Takengon (jalan Baleatu) ke Gua Loyang Karo dan Gua Loyang Putri Pukes. Anda perlu membawa alat penerangan seperti senter jika ingin masuk ke dalam gua. Sekitar 4 km melewati Gua Loyang Karo ada Gua Loyang Putri Pukes. Di dalamnya terdapat sebuah batu yang menurut cerita legenda dulunya adalah seorang wanita bernama Putri Pukes yang berubah menjadi batu karena kawin dengan pria asing dan tidak mau menuruti perintah ibunya. Namun sayang, erosi telah merubah bentuk batu ini.

Wisata Air Panas Belerang Simpang Balik
Berada sekitar 15 km utara Takengon. Air panas di tempat ini disebut-sebut dapat menyembuhkan sejumlah penyakit kulit. Untuk menuju ke tempat ini anda dapat menumpang labi-labi dari takengon menuju ke arah Bireun dan turun di simpang Balik. Lokasi air panas terletak 100 meter dari jalan raya.

Taman Nasional Gunung Leuser
Merupakan salah satu kawasan perlindungan flora dan fauna terbesar di Asia Tenggara. Diperkirakan terdapat sekitar 3.500 jenis flora di taman nasional ini. Tumbuhan langka yang terdapat di dalam taman nasional antara lain dari jenis rafflesia zippelni. Kawasan taman nasional ini meliputi hutan rawa di Pantai Barat Aceh hingga kawasan hutan hujan lebat tropis yang berada di dataran rendah bagian tengah. Masyarakat dunia menyebut Taman Nasional Gunung Leuser sebagai salah satu paru-parub dunia. Di dalam kawasan taman nasional hidup empat jenis hewan yang paling langka di dunia yaitu harimau, badak, gajah dan orang hutan. Dengan ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan air laut menyebabkan hutan di kawasan taman nasional ini kaya dengan tanaman anggrek.

Sungai Alas
Di dalam wilayah taman nasional yang banyak digunakan wisatawan untuk kegiatan olahraga arung jeram. Anda penggemar olahraga arungjeram dapat mencoba keganasan Sungai Alas yang mengalir menuju Kabupaten Aceh Selatan sambil menikmati panorama keindahan alam hutan tropis Aceh dan perkampungan rakyat tradisional.

Hutan Rekreasi Gurah
Atau Taman Wisata Lawe Gurah memiliki lokasi yang menarik selain panorama alamnya yang indah. Di sini terdapat sumber air panas, danau air terjun, pengamatan satwa dan tumbuh-tumbuhan. Pengelola hutan wisata ini membangun jalur jalan untuk pengunjung yang menyukai trekking dan juga menara pandang agar para wisatawan dapat mengamati kehidupan hutan hujan Leuser. Kawasan trekking di hutan wisata ini dimulai dari Gurah hingga ke sumber mata air panas di dekat Sungai Alas dengan waktu tempuh selama 5 kilometer atau ke kawasan air terjun pada jarak sekitar 6 km. Pengunjung juga dapat bermalam di perkemahan yang berada di kawasan hutan wisata ini. Penginapan (Guest House) terdapat di Gurah dan Balailutu.

Gunung Kemiri
Dengan ketinggian 3.314 meter di atas permukaan laut memiliki puncak tertinggi ke dua di Taman Nasional Gunung Leuser. Perjalanan ke puncaknya memerlukan waktu lima hingga enam hari. selama trekking di jalur ini anda dapat menyaksikan hewan-hewan seperti orang utan, siamang dan gibon.

Gunung Leuser
Adalah gunung yang ketinggiannya mencapai 3.404 meter berada di atas permukaan air laut yang berada di kawasan taman nasional. Jika memiliki stamina prima, mungkin anda dapat mendakinya hingga ke puncak dengan waktu perjalanan 14 hari. trekking ke puncak leuser dimulai dari Desa Angusan, sebelah barat Blangkejeren.

Gunung Perkinson
Berada di sisi timur taman nasional dan trekking hingga ke puncak gunung setinggi 2.828 meter ini memerlukan waktu tujuh hari. dalam perjalanan ke puncak dapat menemui bunga raflesia pada ketinggian 1.200 meter dan juga hutan lumut.


Gunung Simpali
Memiliki ketinggian 3.270 meter dan perjalanan hingga ke puncaknya memerlukan waktu satu minggu dimulai dari Desa Engkran kemudian menyusuri lembah Sungai Lawe Mamas. Di kawasan ini hidup hewan langka badak. Sungai Lawe Mamas merupakan sungai berarus deras yang menyatu dengan sungai Alas sekitar 15 km di utara Kutacane.
aceh-blogspot.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Keys Avira Premium Security 2012 Download Keys Avira Internet Security 2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Avira Premium Security  salah satu Antivirus yang paling di sukai oleh SIAF-ACEH.COM, buat anda yang menggunakan Avira Premium Security 2012, SIAF-ACEH.COM Kembali share untuk pengunjung Keys Avira Premium Security terbaru dan masa aktif yang cukup lama sampai dengan 2013. 

SIAF-ACEH.COM | Avira Antivirus Premium Security one of the most preferable by the SIAF-ACEH.COM, for those of you who use Avira Premium Security 2012, SIAF-ACEH.COM Return to visitor share Avira Premium Security Keys newest and active period of long enough until 2013
Avira Premium Security Suite Menjanjikan dengan penuh perlindungan yang handal dalam perlindungan antivirus, perlindungan email, AntiPhishing, Anti-Spyware dan Anti-Adware PLUS: Anti-Spam, Firewall, WebGuard (Safe Surfing), Game Mode dan masih banyak lagi.!. Avira Premium Security Suite digunakan di seluruh dunia malware dan virus perlindungan oleh lebih dari 30 juta pengguna dengan WebGuard sekarang juga!
Untuk Memastikan Keys Avira Premium Security  yang SIAF-ACEH.COM share itu valid atau tidak nya, anda bisa lihat pada gambar di bawah ini :
Cara Pemakaian :
  1. Download Files keys Avira Premium Security  2012 Pada link SIAF-ACEH.COM sediakan
  2. Buka Files zip/rar Avira Premium Security  2012
  3. Open With – Klik Antivir License Manager
  4. Tunggu Proses  update Keys nya.
  5. Enjoy Dari Serangan Virus
  6. Salam Hangat Dari bahagia cell.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

cara menambahkan RAM pada flasdis

Tips Menambah RAM dengan Flashdisk Buat halaman ini dalam format PDF Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Ditulis Oleh syahrul fazil, S.T MT   
Wednesday, 09 June 2010
RAM (Random Acces Memory) atau sering disebut dengan memori merupakan bagian penting dari sebuah komputer. RAM berfungsi untuk menyimpan dan mengolah data sementara atau juga bisa juga disebut dengan working storage
 
yaitu berfungsi sebagai tempat meloading program-program yang kita jalankan. Bersifat sementara karena ketika komputer dimatikan data tersebut akan hilang. Ketika kita membuka suatu aplikasi/program maka hal tersebut akan menyita kapasitas RAM dan semakin banyak aplikasi yang kita buka (load) maka hal tersebut akan dapat menghabiskan kapasitas RAM yang ada. Akibatnya adalah komputer dapat menjadi crash/hang. Jika sudah demikian, kita dapat kehilangan data yang belum sempat kita simpan pada harddisk dan yang paling menjengkelkan kita harus merestart ulang komputer dan bekerja mulai dari nol lagi.
Untuk mengatasi hal tersebut biasanya kita menambah RAM dengan cara membeli RAM yang baru. Bagi yang berkantong tebal, hal tersebut bukan menjadi masalah yang berarti namun sebaliknya bagi yang berkantong tipis hal tersebut akan menjadi masalah tersendiri karena harus mengeluarkan uang untuk itu.

Ada solusi yang mungkin lebih hemat, yaitu dengan mengoptimalkan flashdisk yang kita punyai untuk dijadikan sebagai RAM. Dengan demikian, kita tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk menambah RAM. Masalah berikutnya adalah apakah hal tersebut bisa dilakukan? Bisa, yaitu dengan menggunakan software khusus yang bernama eboostr.
Installasi Ebooster Pada Komputer  :
Tebal
1. Kita harus melakukan pengunduhan softwarenya terlebih dahulu. Untuk melakukan download, silakan di sini.

2. Setelah file kita download, klik double file eboostr.exe-nya hingga muncul dialog seperti di bawah ini.

3. Pilih bahasa yang dikehendaki (dalam contoh ini saya memilih bahasa Indonesia), kemudian klik OK hingga muncul jendela selanjutnya.

4. Klik lanjut saja hingga muncul jendela yang berisi tentang license produk, seperti di bawah ini.


5. Kemudian klik “Saya Setuju” hingga akan muncul jendela di mana kita akan meletakkan file instalasi di computer, seperti di bawah ini.

6. Jika tidak ingin diubah, klik “maju” saja hingga muncul jendela di mana kita akan meletakkan aplikasi tersebut pada menu Start, seperti di bawah ini.


7. Klik “install” untuk memulai penginstallan eboostr hingga akan muncul jendela proses installasi seperti di bawah ini.

8. Tunggu hingga proses installasi selesai. Dan ketika selesai maka kita akan mendapati jendela konfirmasi bahwa untuk menyelesaikan proses installasi computer harus direstart.


9. Kemudian pilih “reboot sekarang” kemudian klik “selesai”. Pastikan semua aplikasi telah ditutup dan semua data telah kita simpan pada harddisk.

10. Setelah restart berarti proses installasi selesai.
Menjalankan Eboostr


Setelah restart dan proses installasi selesai, kita sudah dapat menggunakan aplikasi tersebut.
1. Jalankan eboostr dengan cara [Start] >> [All Program] >> pilih eboostr Control Panel hingga akan jendela seperti di bawah ini.



2. Klik “tambah” pada menu yang ada di sebelah kanan hingga akan muncul jendela seperti di bawah ini. Pilih atau klik flashdisk di mana akan kita jadikan sebagai RAM.


3. Pilih OK kemudian tunggu beberapa saat karena computer sedang mengalokasikan File Chace pada flasdisk, seperti di bawah ini.

4. Jika berhasil maka kita akan mempunyai dua RAM, yaitu RAM flashdisk dan RAM itu sendiri, seperti kita lihat pada jendela di bawah ini.


5. Selesai

Dengan menambah RAM tersebut, kecepatan baca menjadi naik beberapa kali lipat, seperti kita lihat pada control panel di atas.

Oh, iya jika ingin menghentikan Flashdisk sebagai RAM maka pada eboostr control panel, klik pada RAM flashdisk kemudian klik menu “lepaskan”. Beres!!!


Setelah itu, kita akan melihat hanya RAM yang “asli” saja yang keliatan, seperti di bawah ini.


Download eboostr.exe
Sumber :  http://www.t1to.com/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS